Goal Setting - OKR & SMART
Mengutip dari Whatmatters, OKR adalah suatu cara yang dibuat untuk tim dan individu, dengan target yang menantang dan ambisius, namun menggunakan cara yang terukur.
OKR juga dapat melihat progres kinerja seseorang dengan cukup fleksibel.
Tujuan dari dijadikannya OKR sebagai metode pengukuran kinerja oleh perusahaan adalah karena OKR memungkinkan perusahaan membuat target yang cukup ambisius, namun dapat terukur segala pelaksanaannya.
Dalam OKR, terdapat dua unsur, yaitu objective, dan key result. Objective, bisa dibilang sebagai target utama suatu kompetensi yang akan dicapai oleh perusahaan, tim, atau orang tersebut.
Objective adalah sesuatu yang bersifat ambisius, dan cenderung kualitatif.
Oleh karena itu, dalam mencapainya, diperlukan tindakan yang terukur dan kuantitatif. Inilah yang kemudian disebut key result.
Setelah objective dari suatu kompetensi ditentukan, pimpinan dan tim haruslah dapat menentukan key result seperti apa yang akan dilakukan untuk mencapai objective tersebut.
Hal ini membuat key result haruslah sesuatu yang dapat terukur, dan memiliki rentang waktu tertentu (time bound).
Dalam praktiknya, OKR dipilih karena dapat mengukur kinerja perusahaan, pimpinan, hingga staf di bawahnya.
Idealnya pula, OKR dari tiap tim atau divisi adalah turunan dari OKR pimpinan, dan OKR pimpinan adalah turunan dari OKR perusahaan. Sederhananya, objective tiap divisi/tim adalah key result dari pimpinannya.
Kata “SMART” merupakan kumpulan dari 5 huruf pertama Kata dalam Bahasa Inggris yaitu Specific, Measurable, Attainable, Realistic dan Time Bound. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai SMART Goals :
Specific (Spesifik / Khusus)
Target suatu Proyek harus ditetapkan secara Spesifik dan Jelas. Suatu Target yang ditentukan dengan Special akan memiliki kesempatan pencapaian yang lebih tinggi dibandingkan dengan Target yang ditentukan secara umum dan luas.
Contoh :
Measureable (Dapat diukur)
Target Proyek yang ditentukan harus dapat diukur dengan menggunakan indikator yang tepat sehinggan dapat melakukan peninjauan ulang, mengevaluasi pencapaiannya serta dapat melakukan tindakan-tindakan perbaikan yang seperlunya. Pengukuran harus berupa nilai-nilai kuantitatif yang berbentuk angka-angka berdasarkan fakta-faktanya.
Contoh : Target Produktivitas Line 1 harus mencapai 120%
Attainable (Yang dapat dicapai )
Target Proyek yang ditentukan harus dapat dicapai melalui usaha-usaha yang menantang dan harus berdasarkan kemampuan yang dimiliki. Tim harus mengetahui dimana letak kemampuannya dan mempertimbangkan kinerja sekarang dengan kinerja yang sifatnya sempurna. Dari Kinerja Sekarang sampai ke Kinerja sempurna harus dilakukan secara bertahap dan Target yang ingin dicapainya juga harus ditetapkan secara bertahap pula. Pada versi SMART Goal lainnya, Attainable juga disebut dengan Achievable.
Contoh : Cacat Produksi sekarang ini adalah 5%, maka Target yang disetting (ditentukan) akan sangat sulit tercapai jika disetting ke 0.5% langsung. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan dengan baik sesuai dengan kemampuannya atau menetapkannya secara bertahap ke 3% pada bulan ini, 1.5% bulan depan dan seterusnya.
Realistic (Realistis)
Target Proyek yang ditentukan harus bersifat Realistis, jangan menentukan Target yang terlalu tinggi dalam waktu yang sangat singkat. Harus mengetahui batas kemampuan dari Tim untuk mencapai Target Proyek yang ditentukan.
Contoh Target yang tidak Realistis : Maintenance (pemeliharaan) rutin Mesin Solder harus diselesaikan dalam waktu 2 Jam, padahal kemampuan Teknisi yang berjumlah 2 orang hanya bisa melakukannya dalam waktu 4 Jam. Jadi hampir dapat dipastikan Target tersebut tidak akan tercapai karena tidak realistis.
Timebound (Batas Waktu)
Harus menetapkan Batas waktu dalam mencapai Target Proyek. Tanpa adanya batas waktu, Tim akan bekerja lambat dan tidak ada perasaan urgensi (mendesak) sehingga sangat sulit untuk mencapai Target yang diinginkan.
Contoh : Batas Waktu untuk menyelesaikan Modifikasi Jig Produksi adalah Tanggal 28/Juli/2016.
Kenapa OKR & SMART itu penting
Berikut alasan kuat bahwa anda harus menggunakan konsep OKR & SMART :
- memberikan kejelasan dan arah
- menyatukan perusahaan
- karyawan dapat bekerja lebih jelas dan fokus
- mempercepat hasil
- menggabungkan tim dan individu
- menyelaraskan semua upaya dengan objective perusahaan
- mendorong disiplin
- mendukung manajemen kinerja yang sedang berlangsung
CONTOH OKR & SMART
Objectives dalam OKR berarti lebih bersifat kualitatif, sedangkan Key Results lebih bersifat kuantitatif atau mempunyai numerik. Objectives menjadi arahan prioritas kerja, sedangkan Key Results adalah cara mengukur yang membuat kita tahu bahwa sasaran tadi telah tercapai atau tidak.
Contoh OKR Sales
Contoh OKR berikutnya kita lihat dari Kepala Departemen Sales, dimana dia mempunyai Objective utama yakni mencapai penjualan dengan rekor yang tertinggi di kuartal pertama dan sekaligus meningkatkan index kepuasaan pelanggan hingga akhir tahun.
Objective : Meningkatkan Penjualan yang Tertinggi dalam Kuartal Pertama 2020
Key Results 1 : Mencapai target penjualan Rp 10 Milyar hingga akhir kuartal 2020
Key Results 2 : Meningkatkan cross-sell dan up-sell dari 20% menjadi 40% hingga kuartal 2020
Key Results 3 : Meningkatkan Index Kepuasan Pelanggan dari 3,5 menjadi 4,5 hingga Desember 2020
Kepala Departemen Sales ini menggunakan tiga contoh key results untuk mencapai target sales, dan sekaligus meningkatkan customer satisfaction index yang biasa dilakukan setahun sekali. Tolak ukur yang pertama saya pikir sudah sangat jelas ya, yakni mencapai target penjualan Rp 10 Milyar hingga Maret 2020.
Contoh key results berikutnya mendapatkan hasil penjualan dari kegiatan cross-selling dan up-selling dari yang sebelumnya hanya 20% menjadi 40%. Yang dimaksud cross-selling adalah pada saat pelanggan membeli sebuah produk, salesman juga menawarkan produk-produk yang lain. Adapun up-selling artinya teknik menjual produk tertentu agar bernilai jual lebih lagi dengan memberikan tambahan manfaat, keunggulan atau garansi yang lebih menguntungkan untuk pelanggan.
Ukuran indikator berikutnya yang digunakan adalah menjaga dan sekaligus meningkatkan kepuasaan pelanggan. Harapannya selain mencapai target sales, juga untuk menjaga kualitas customer service yang diberikan sehingga pelanggan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.
CONTOH PENERAPAN METODE SMART
Kamu memiliki goal atau target untuk mempelajari skill teknologi.
Tujuan ini terlalu umum. Dengan menerapkan metode SMART maka tujuan itu akan menjadi lebih jelas sehingga kamu bisa tahu cara mencapainya dengan tepat.
- S: Spesific
Teknologi adalah bidang yang luas. Kamu harus mencari tahu apa yang benar-benar ingin kamu pelajari dan definisikan dengan jelas. Hubungkan keterampilan, posisi, atau prestasi yang memberi kamu gambaran akan target yang jelas dan spesifik. Misalnya:
Kamu ingin belajar mengembangkan situs wordpress sehingga dapat memperluas basis klien dengan menawarkan layanan pembuatan situs yang lebih personal.
- M: Measurable
Tetapkan sasaran yang terukur agar kamu tidak merasa ambigu untuk mencapainya.
Misalnya dengan target yang spesifik tadi, kamu tahu bahwa tujuan tersebut bisa dikatakan tercapai bila kamu berhasil menyelesaikan kursus wordpress di situs tertentu dan telah membangun setidaknya dua halaman wordpress khusus untuk klien atau contoh portofolio.
- A: Achievable
Agar tahu apakah tujuan itu bisa dicapai atau tidak gunakan kriteria tertentu misalnya.
Misalnya untuk bisa mencapai tujuan tadi, kamu dapat mengikuti kursus blueprint wordpress selama enam bulan dan menjadwalkan empat jam dalam seminggu untuk mempraktikkan keterampilan tersebut. Kamu juga perlu menawarkan diri untuk membangun situs wordpress misalnya bagi badan amal lokal secara sukarela sebagai bagian dari mengembangkan keterampilan tersebut secara profesonal.
- R: Relevant
Pikirkan jalur karier yang kamu miliki dan apa yang kamu inginkan lalu pastikan goal kamu selaras.
Misalnya dalam kaitan dengan contoh belajar mengembangkan situs wordpress di atas, kamu ingin mempelajarinya karena kamu ingin memulai karier sebagai pekerja lepas.Dengan mempelajari keterampilan tersebut kamu dapat menjadi freelancer yang kompetitif. Target ini pun menjadi lebih relevan untuk kamu capai.
- T = time-bond
Penting untuk menjaga agar target ini dibuat dengan realistis sesuai dengan kemampuanmu masing-masing.
Komentar
Posting Komentar